Kiat Nabi Yusuf Meninggalkan Maksiat
Kiat Nabi
Yusuf Meninggalkan Maksiat
1. Mengingat kebaikan Allah kepada kita
dengan semua karunia dan rizkiNya, akankah kita masih mau mengkhianati itu
semua dengan bermaksiat? Mohonlah perlindungan kepada Allah dengan ta’awudz
dari godaan-godaan tersebut.
2. Mengingat banyaknya nikmat yang Allah
beri dan kebaikannya, baik dalam hal duniawi maupun ukhrawi
3. Lari atau menjauh dari lokasi
kemaksiatan, sebab kita tak tau sampai kapan mampu menahan diri dari godaan
tersebut. Sebagaimana Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang berlari meninggalkan istri
Al-‘Aziz yang menggodanya untuk berzina.
4. Beliau berdo’a. Ini menunjukan agar seseorang jangan bergantung pada imannya saja. Oleh karenanya perlu untuk berdo’a kepada Allah dan mengakui kelemahan hati kita saat dihadapi maksiat.
Untuk lebih
memahaminya, mari kita simak secara langsung kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam
dalam surah Yusuf ayat 22 sampai 34.
22. Dan
tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
23. Dan
wanita (Zulaikha/istri Al-'Aziz) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata:
“Marilah ke sini”. Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku
telah memperlakukan aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada
akan beruntung.
24.
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf,
dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak
melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya
kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang
terpilih.
25. Dan
keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf
dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka
pintu. Wanita itu berkata: “Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat
serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang
pedih?”
26. Yusuf
berkata: “Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)”, dan seorang
saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: “Jika baju gamisnya
koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.
27. Dan
jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf
termasuk orang-orang yang benar”.
28. Maka
tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah
dia: “Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya
tipu daya kamu adalah besar”.
29. (Hai)
Yusuf: “Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas
dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah”.
30. Dan
wanita-wanita di kota berkata: “Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk
menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu
adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang
nyata”.
31. Maka
tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah
wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya
kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia
berkata (kepada Yusuf): “Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka”. Maka
tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya,
dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini
bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia."
32. Wanita
itu berkata: “Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya,
dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku)
akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku
perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk
golongan orang-orang yang hina”.
33. Yusuf
berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan
mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka,
tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku
termasuk orang-orang yang bodoh”.
34. Maka
Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
“Terkadang dihidup kita, kita dihadapi dengan pilihan antara kemaksiatan atau kesengsaran. Maka pilihlah kesengsaraan sebab itu lebih selamat”.
- Ustaz Firanda Andirja, sesi tadabbur
qur’an dari kelas UFA 2021
Referensi
Comments
Post a Comment