Muslimah yang Terjaga dan Menjaga

 Kajian Tematik bersama Ustazah Imroatul Azizah

Cinta adalah fitrah, saling mencintai antara wanita dan laki-laki semisal cinta ibu kepada anaknya. Allah menjadikan itu semua sebagai ujian bagi manusia dengan segala keindahan dan aksesorisnya. 

Manusia yang sadar akan tujuan penciptaannya itulah orang yang selamat dari fitnah (cobaan) fitrahnya.Dan menjadikan apa yang Allah karuniakan sebagai sarana untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang lebih baik.

Allah telah menciptakan kita sebagai wanita, yakni fitnah terbesar bagi laki-laki. Sebuah nasihat dari Rasulullah kepada wanita, bahwa hanya wanita yng mampu melumpuhkan nalar seorang laki-laki perkasa, padahal wanita itu kurang akal dan agamanya.

Apa yang harus dilakukan wanita sebagai fitnah? Yakni memiliki sifat malu yang tertanam dalam diri. Apabila wanita punya rasa malu, maka insyaaAllah dia bisa terhindar dari perbuatan keji. Dalam hadist disebutkan, malu adalah bagian dari cabang-cabang keimanan. Malu adalah diantara sifat para nabi dan rasul.

Malu yang terpuji adalah malu untuk membuka aurat, malu berdekatan dnegan laki-laki, malu berbuat maksiat dan fahisyah. Diantara bentuk malu yang tercela adalah malu untuk menuntut ilmu dan bertanya.

 

*Nasihat ustazah:

Muslimah semangatlah untuk belajar selagi masih lajang. Karena jika sudah menjadi ibu, saat mau belajar anak malah ngajak main. Maka saat ini semnagatlah untuk menuntut ilmu, mengahafal qur’an, tilawah, tadabbur, dan mempelajari Alqur’an. Itu semua akan sulit dilakukan jika sudah jadi ibu dan banyak godaan-godaannya.

 

Malu adalah diantara ciri hati yang hidup. Sementara berkurang atau hilangnya rasa malu adalah pertanda matinya hati.

Diantara bentuk rasa malu adalah malu kepada Allah. Yakni malu untuk bermaksiat kepada Allah yang telah memberi rizki dan nikmat juga menjaga kita di bumi. Seseorang yang punya rasa malu kepada Allah juga punya rasa takut kepadaNya.

Sangat penting bagi muslimah untuk menjaga dirinya dan para lelaki dari fitnah yakni dengan rasa malu. Bila bertemu dengan laki-laki, maka wanita hendaklah menutup auratnya, karena awal dari segala kemaksiatan itu adalah pandangan mata yang tidak terjaga,

Niatkan pakai hijab itu ikhlas mencari ridho Allah supaya dapat pahala, karena niat itu jadi pembeda antara seseorang melakukan ibadah atau hanya adat/kebiasaan saja.

Diantara hal yang perlu muslimah lakukan bila bertemu dengan laki-laki supaya tidak terjadi fitnah, adalah (1) menundukkan pandangan. Bila harus bertemu dengan laki-laki untuk hal-hal yang penting, maka alihkan pandangan kita, jangan  menatap mata atau melihat menusuk ke dalam mata laki-laki. Lebih baik bila bicara dibalik hijab (pembatas) misalnya dibalik dinding atau lainnya. Hindari berbicara dengan melembutkan suara.

(2) jangan bersentuhan dengan kaum lelaki,

(3) bila harus berinteraksi dengan laki-laki, jangan pakai wewangian atau parfum,

(4) batasi intensitas bertemu laki-laki,

(5) jangan bercampur baur dengan kaum laki-laki.

 

Faidah sesi tanya-jawab:

1. hal yang dilakukan apabila kita sudah siap nikah tapi belum datang jodohnya:

            1. berdo’a kepada Allah,

            2. memantaskan diri untuk menjadi shalihah dan selaras dnegan kriteria,

            3. ikhtiar dengan cara ta’aruf.

2. sikap kita kepada sepupu laki-laki adalah sebagaimana sikap kita kepada laki-laki ajnabi (asing/bukan mahram) karena mereka bukan mahram kita. lakukan sebagaimana kita menjaga diri dari laki-laki ajnabi.

3. tatacara mensihati orang tua tak sama dengan menasihati teman. Penuhilah dulu hak orangtua atas kita yakni kebaktian, lalu mendoa’akan kedua orangtua, setelah itu bicara dengan lembut dan mensihati orangtua (menyesuaikan dengan cara yang lebih sesuai tergantung orangtua masing-masing).

23 Juli 2021

Comments

More