Cara Menguatkan Iman
Kajian Seri Riyadushshalihin
Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri
Orang-orang yang beriman itu bertambah keimananannya dengan mengingat Allah, selaras dengan firmanNya:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 2)
* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com
Pembahasan kitab Riyadushshalihin bab Mujahadah
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
“Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, akan tetapi masing-masing ada kebaikan. Berusahalah selalu untuk mengerjakan apa yang berguna bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah menjadi orang lemah. Apabila ada sesuatu menimpamu maka janganlah berkata ‘Seandainya saya bertindak begini dan begitu’, tetapi kataknlah ‘Allah telah menakdirkan, dan apa saja yang Dia kehendaki pasti terjadi’, karena kata ‘Seandainya’ itu membuka pintu perbuatan setan”. (Diriwayatkan oleh Muslim).
Orang
mukmin yang kuat, konsentrasinya pada mentauhidkan Allah. Cara pandangnya, cara
bicaranya, tidak hirau dengan hiruk pikuk dunia. Meksipun dalam kesalahan yang
fatal, selalu ada kesempatan untuk membuat Allah bahagia, yakni bertaubat.
Iman itu 5
kalimat yang diakhiri dengan ‘nun’
-
Al-i’tiqodi
biljanaani: keyakinan didalam hati
-
Al-qoulu
bil-lisani: ucapan dengan lisan
-
Al-‘amalu
bil-arkaani: amalan dengan anggota badan
-
Yaziid
bit-tho’ati birrahmaani: bertambah dengan (melalui) ketaatan pada Arrahman
(Allah)
-
Wa
yanqush bit-tho’ati syaitoni: dan turun (berkurang) dengan ketaatan pada setan
(maksiat)
Jika
berkumpul dengan teman, berkumpullah dengan iman dan berbicara dengan iman.
Kita banyak ga enaknya, makanya berkurang iman kita. jangan seperti Sufi yang
tutup telinga saat diberitahu hal haram. Maka pikirkanlah bagaimana kita
berhadapan dengan Allah dihari kiamat nanti. Kalau ingin berkumpul, ajaklah
seorang teman yang biasa keluar dari lisannya firman Allah dan hadist Nabi.
Iman itu
kalau tidak naik, maka dia turun. Tidak ada iman yang stuck karena hidup terus berjalan. Maka tingkatkanlah iman kita, semkain
baik iman kita, hidup kita akan lebih baik.
Tidakkah
kita ingin kehidupan yang lebih baik? Ibadahnya jadi lebih baik, rezkinya,
amalannya, dan segala lini kehidupan. Terdengar sesederhana kata ‘lebih baik’,
namun punya pengaruh yang besar.
Ihrish ‘ala
ma yanfa’uq: yakni segala amal yang bermanfaat dalam hal duniawi ataupun
ukhrawi. Salah seorang Ulama menjelaskan bahwa hal yang bermanfaat itu adalah
ibadah atau ketaatan, karena ia bermanfaat di dunia dan akhirat.
Mintalah
pertolongan kepada Allah dan jangan lemah. Imam An-Nawawi menjelaskan makna
‘Jangan lemah’, yakni jangan lemah dalam memohon kepada Allah, dan jangan lemah
dalam berusaha mengerjakan hal yang bermanfaat.
Syaikh
‘Utsaimin menjelaskan, apabila Anda memulai sesuatu amalan, jangan malas dan
menunda, tapi selesaikanlah. Jika tidak selesai mengerjakan suatu amalam lalu
ditinggalkan, maka Anda tidak bisa menyelesaikan satu amalan pun. Jangan
setengah-setengah dalam mengerjakan amalan. Teruslah mencoba, jangan kehilangan
semangat. Selama ini kita terjatuh karena tidak meminta pertolongan kepada
Allah.
Al-‘ajz
yakni meninggalkan sesuatu yang seharusnya ia kerjakan. Apabila kita ada
kendala ditengah amalan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Mukmin itu
fisiknya memang lemah, tapi jiwa dan iman itulah yang kuat. Bila iman dan jiwa
itu kuat, fisik atau jasad akan keteteran mengikutinya.
Narasi-narasi
kegagalan itu datangnya dari setan. Orang yang gagal itu bukan karena ujiannya
yang sulit, namun karena mengikuti hawa nafsu. Dalam surah Shad ayat 26: “Janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah”.
Orang yang
lemah itu karena ia membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu.
Futur itu
memang akan terjadi, tapi ingat nasihat Nabi, mintalah pertolongan pada Allah
dan jangan lemah dalam berusaha.
Referensi :
https://tafsirweb.com/37123-surat-ar-rad.html
Comments
Post a Comment