Aku Butuh Nasehat
Dari kajian kitab Nashihati Linnisaa’ karya Ummu ‘Abdillah Al-Wadi’iyyah
Pemateri: ustadz dr. Agung Panji Widiyanto
Penyelenggara: KARUMAH FKKA Yogyakarta
Pertemuan pertama
Pentingnya nasihat
untuk wanita dikarenakan mereka adalah madrasatul ula (sekolah pertama). Dengan
didikannya, ia bisa melahirkan ulama-ulama besar. Nasihat berarti kita menginginkan
kebaikan kepada orang yang dituju untuk dinasihati.
Seorang wanita
akan ditanya tentang kepemimpinannya terhadap anak-anaknya dan juga manajemen
rumah tangganya. Menjadi sebuah kewajiban bagi wanita untuk membaca siroh-siroh
shahabiyyah di masa Nabi dan bagaimana antusiasnya mereka untuk bertemu dengan
Rabbnya.
Ummu ‘Abdillah
(penulis kitab Nashihati Linnisa’) patut menjadi contoh karenanya semangat
belajarnya dan menerapkan adab-adab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan
semangatnya beliau dalam mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat.
Diantara amalan
yang utama yakni ikhlas dalam menyampaikan nashihat. Dan jagalah diri kalian
dari api neraka dengan bermacam amal shalih lainnya meskipun amal tersebut
terlihat remeh, lakukanlah!
Taqwa adalah
kalimat yang bermakna taat kepada Allah dan RasulNya. Apa yang diperintahkan
maka kerjakanlah, apa yang dilarang maka jauhilah.
Tujuan utama
Allah menciptakan langit dan bumi yakni untuk menyebarkan perkara agama dan
manusia diciptakan untuk beribadah.
Secara bahasa,
ibadah bermakna ketundukan dan penghinaan diri. Secara istilah, ibadah mencakup
semua apa yang Allah cintai dan Allah ridhoi.
Dalam surah
Al-Mulk ayat 2, Allah berfirman yang artinya, “Yang menciptakan mati dan hidup,
untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa, Maha Pengampun.” Dalam ayat tersebut Allah mengatakan “yang lebih baik
amalnya” bukan hanya yang banyak amalnya.
Kita jangan
sampai dilalaikan oleh dunia, umur kita amat pendek dan singkat. Justru kita
untuk beribadah dan taat kepada Allah disini. Manfaatkan setiap detik karena waktu
yang berlalu tidak akan kembali.
Kehidupan dunia
isinya permainan, senda gurau, perhiasan, berbangga-bangga. Permisalannya seperti
hujan yang turun dan membuat kagum petani akan tanamannya yang subur. Namun kemudian
tanaman itu kering dan hancur. Dan di akhirat ada azab dan ampunan dan keridhoanNya.
Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan kesenangan yang menipu. (Surah Al-Hadid)
Dalam ayat-ayat
yang telah dijelaskan tadi menunjukkan rendahnya nilai dunia. Bahkan disi
Allah, dunia lebih hina daripada bagai kambing yang cacat.
Comments
Post a Comment