Memeluk Dunia Dan Seisinya

Suatu hari ketika sedang scroll Instagram, jariku terhenti di sebuah postingan yang membuatku buru-buru mengambil buku dan pena, untuk mengukir penggalan kata demi kata yang membuatku banyak berpikir kembali. Ini ku salin dari postingan akun Instagram @febriawanjauhari di tahun 2021 antara bulan Mei dan Juni.

 

Memeluk Dunia Dan Seisinya

Awalnya aku selalu ingin memeluk dunia dan seisinya.

Tapi kemudian sadar, tanganku terlalu pendek.

Diamaternya kurang dari satu setengah meter.

Sedangkan diameter bumi ini 12.743 km.

Jadi, ku putuskan untuk memeluk yang penting-penting saja.

Aku pun belajar, tidak semua mimpi harus diperjuangkan, tidak semua ‘ingin’ harus diusahakan.

Jika mimpi dan ‘ingin’ itu hanya membuat jauh dari Allah, kenapa memperlelah diri demi mendapatkannya?

Yang lebih penting dari bermimpi besar adalah bermimpi baik. Yang lebih mulia dari berkeinginan tinggi adalah berkeinginan baik,

“Zuhudlah pada dunia, maka Allah akan mencintaimu.” (HR. Ibnu Maajah)

 

            Teman-teman, aku tau istiqomah itu berat, aku juga sedang menghadapinya. Kala dunia tengah menampakkan seluruh kilau perhiasannya, kita dituntut untuk menjadi manusia yang Allah minta. Masa ini, kita perlu banyak menundukkan pandangan. Tidak hanya dari yang bukan mahram, tapi juga keindahan-keindahan dunia yang menipu.

Comments

More